Korban ledakan bom di Irak terus bertambah. Dikabarkan, hingga saat ini korban tewas telah mencapai 72 jiwa. Amerika Serikat (AS) mengecam aksi pengeboman ini. Rangkaian pengeboman itu terjadi pada Kamis 22 Desember kemarin. Ledakan terjadi beberapa hari setelah pasukan AS terakhir keluar dari Irak. Insiden ini membuktikan bahwa penolakan keras terhadap Perdana Menteri Nouri al-Maliki yang merupakan Muslim Syiah dari pihak Muslim Sunni. Polisi dan pihak keamanan Irak mengatakan lebih dari 10 ledakan terjadi di Baghdad. Sebagian besar dari ledakan ditargetkan kepada wilayah yang dihuni oleh Muslim Syiah. Selain menewaskan 72 orang tewas dalam insiden ini, sementara 217 lainnya terluka.
(dym)