Sururi Alfaruq sudah kenyang menelan beragam cacian dan makian selama merasakan kerasnya kehidupan sebagai wartawan. Bagi pemimpin redaksi harian Seputar Indonesia itu, semuanya adalah bagian dari penempaan karakter menjadi jurnalis agar tidak cengeng dan memiliki ketahanan mental. Kedua poin itu, bagi Faruq, demikian dia biasa disapa, adalah modal utama yang harus dimiliki mereka yang ingin menekuni dunia jurnalistik. Sementara itu, keterampilan menulis dan pengetahuan kejurnalistikan, imbuhnya, dapat dipelajari seiring waktu.
(frw)