Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi KNKT Marsekal Muda TNI Purn Tatang Kurniadi memberikan keterangan hasil investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi PRJ-95B Registrasi 97004 dengan nomor penerbangan RA 36801 oleh KNKT, di Kantor KNKT Jakarta Pusat, Selasa 18 12 2012 . KNKT menyimpulkan, kecelakaan pesawat nahas yang jatuh pada 9 Mei 2012 tersebut disebabkan kelalaian pilot, yang mana tidak mengindahkan peringatan dari sistem yang ada di kokpit pesawat dan pengalihan perhatian dengan percakapan yang tidak terkait dengan penerbangan serta belum adanya "Minimum Safe Warning Sistem" oleh Jakarta Radar di kawasan Gunung Salak. Tim tidak menemukan kerusakan sistem pesawat berpenumpang 45 orang tersebut.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi KNKT Marsekal Muda TNI Purn Tatang Kurniadi kiri bersama Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin kanan memberikan keterangan hasil investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi PRJ-95B Registrasi 97004 dengan nomor penerbangan RA 36801 oleh KNKT, di Kantor KNKT Jakarta Pusat, Selasa 18 12 2012 . KNKT menyimpulkan, kecelakaan pesawat nahas yang jatuh pada 9 Mei 2012 tersebut disebabkan kelalaian pilot, yang mana tidak mengindahkan peringatan dari sistem yang ada di kokpit pesawat dan pengalihan perhatian dengan percakapan yang tidak terkait dengan penerbangan serta belum adanya "Minimum Safe Warning Sistem" oleh Jakarta Radar di kawasan Gunung Salak. Tim tidak menemukan kerusakan sistem pesawat berpenumpang 45 orang tersebut.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi KNKT Marsekal Muda TNI Purn Tatang Kurniadi memberikan keterangan hasil investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi PRJ-95B Registrasi 97004 dengan nomor penerbangan RA 36801 oleh KNKT, di Kantor KNKT, Jakarta Pusat, Selasa 18 12 2012 . KNKT menyimpulkan, kecelakaan pesawat nahas yang jatuh pada 9 Mei 2012 tersebut disebabkan kelalaian pilot, yang mana tidak mengindahkan peringatan dari sistem yang ada di kokpit pesawat dan pengalihan perhatian dengan percakapan yang tidak terkait dengan penerbangan serta belum adanya "Minimum Safe Warning Sistem" oleh Jakarta Radar di kawasan Gunung Salak. Tim tidak menemukan kerusakan sistem pesawat berpenumpang 45 orang tersebut.
Senior Investigator Kecelakaan Udara Mardjono S menunjuk tempat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, saat rilis keterangan hasil investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi PRJ-95B Registrasi 97004 dengan nomor penerbangan RA 36801 oleh KNKT, di Kantor KNKT, Jakarta Pusat, Selasa 18 12 2012 . KNKT menyimpulkan, kecelakaan pesawat nahas yang jatuh pada 9 Mei 2012 tersebut disebabkan kelalaian pilot, yang mana tidak mengindahkan peringatan dari sistem yang ada di kokpit pesawat dan pengalihan perhatian dengan percakapan yang tidak terkait dengan penerbangan serta belum adanya "Minimum Safe Warning Sistem" oleh Jakarta Radar di kawasan Gunung Salak. Tim tidak menemukan kerusakan sistem pesawat berpenumpang 45 orang tersebut.
Senior Investigator Kecelakaan Udara Mardjono S menunjuk tempat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, saat rilis keterangan hasil investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi PRJ-95B Registrasi 97004 dengan nomor penerbangan RA 36801 oleh KNKT, di Kantor KNKT, Jakarta Pusat, Selasa 18 12 2012 . KNKT menyimpulkan, kecelakaan pesawat nahas yang jatuh pada 9 Mei 2012 tersebut disebabkan kelalaian pilot, yang mana tidak mengindahkan peringatan dari sistem yang ada di kokpit pesawat dan pengalihan perhatian dengan percakapan yang tidak terkait dengan penerbangan serta belum adanya "Minimum Safe Warning Sistem" oleh Jakarta Radar di kawasan Gunung Salak. Tim tidak menemukan kerusakan sistem pesawat berpenumpang 45 orang tersebut.
Sejumlah wartawan menyaksikan simulasi penerbangan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, saat rilis keterangan hasil investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi PRJ-95B Registrasi 97004 dengan nomor penerbangan RA 36801 oleh KNKT, di Kantor KNKT, Jakarta Pusat, Selasa 18 12 2012 . KNKT menyimpulkan, kecelakaan pesawat nahas yang jatuh pada 9 Mei 2012 tersebut disebabkan kelalaian pilot, yang mana tidak mengindahkan peringatan dari sistem yang ada di kokpit pesawat dan pengalihan perhatian dengan percakapan yang tidak terkait dengan penerbangan serta belum adanya "Minimum Safe Warning Sistem" oleh Jakarta Radar di kawasan Gunung Salak. Tim tidak menemukan kerusakan sistem pesawat berpenumpang 45 orang tersebut.
Sejumlah wartawan menyaksikan simulasi penerbangan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat, saat rilis keterangan hasil investigasi jatuhnya pesawat Sukhoi PRJ-95B Registrasi 97004 dengan nomor penerbangan RA 36801 oleh KNKT, di Kantor KNKT, Jakarta Pusat, Selasa 18 12 2012 . KNKT menyimpulkan, kecelakaan pesawat nahas yang jatuh pada 9 Mei 2012 tersebut disebabkan kelalaian pilot, yang mana tidak mengindahkan peringatan dari sistem yang ada di kokpit pesawat dan pengalihan perhatian dengan percakapan yang tidak terkait dengan penerbangan serta belum adanya "Minimum Safe Warning Sistem" oleh Jakarta Radar di kawasan Gunung Salak. Tim tidak menemukan kerusakan sistem pesawat berpenumpang 45 orang tersebut.