Sejumlah perwakilan masyarakat terdiri dari para pengawas, kepala sekolah, guru, seniman dan penggiat budaya Sunda melakukan aksi teatrikal di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (7/1/2013). "Aksi Budaya" tersebut mengkritisi draft kurikulum 2013 dan menuntut bahasa daerah dipertahankan serta dibuat dalam kurikulum terpisah.
(rsb)