Pengungsi Rohingya berjalan di jalur berlumpur setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar, di Teknaf, Bangladesh, Rabu 6 9 2017 . Sekitar 146.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar setelah serangan gerilyawan pada 25 Agustus memicu bentrokan dengan pasukan keamanan. REUTERS Danish Siddiqui
Pengungsi Rohingya melakukan perjalanan dengan kapal saat orang lain berjalan menyusuri jalan berlumpur setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar, di Teknaf, Bangladesh, Rabu 6 9 2017 . Sekitar 146.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar setelah serangan gerilyawan pada 25 Agustus memicu bentrokan dengan pasukan keamanan. REUTERS Danish Siddiqui
Seorang pengungsi Rohingya membawa anak melalui sawah setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar, di Teknaf, Bangladesh, Rabu 6 9 2017 . Sekitar 146.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar setelah serangan gerilyawan pada 25 Agustus memicu bentrokan dengan pasukan keamanan. REUTERS Danish Siddiqui
Pengungsi Rohingya berjalan di jalan berlumpur karena orang lain melakukan perjalanan di atas kapal setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar, di Teknaf, Bangladesh, Rabu 6 9 2017 . Sekitar 146.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar setelah serangan gerilyawan pada 25 Agustus memicu bentrokan dengan pasukan keamanan. REUTERS Danish Siddiqui
Pengungsi Rohingya berjalan melalui sawah setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar, di Teknaf, Bangladesh, Rabu 6 9 2017 . Sekitar 146.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar setelah serangan gerilyawan pada 25 Agustus memicu bentrokan dengan pasukan keamanan. REUTERS Danish Siddiqui
Sekitar 146.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar setelah serangan gerilyawan pada 25 Agustus memicu bentrokan dengan pasukan keamanan.
(Reuters)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari