Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah memetakan titik-titik kritis jamaah haji Indonesia, baik itu dari sisi lokasi maupun dari sisi waktu.
"Titik-titik krisis sudah kita upayakan untuk kita petakan," kata Kepala Satuan Operasi Armuzna PPIH 2019 Jaetul Muchlis di Makkah, Kamis (1/8/2019).
Dia menyebutkan, titik kritis yang dimaksud adalah di Jamarat, saat waktunya jamaah haji melempar jumrah aqabah. "Titik krisis ini berkaitan dengan regulasi Arab Saudi, misalkan waktu kritis tanggal 10 Dzulhijjah awal pertama jemaah lontar jumroh aqobah, biasa di situ ada waktu-waktu yang menurut pemahaman dan keyakinan merupakan waktu afdol. Ini waktu kritis bagi kami petugas Tim Mobile Crisis," kata dia.
Karena itu, dia meminta jamaah haji untuk mengetahui kapan waktu terlarang untuk jamaah haji Indonesia melakukan lempar jumrah.
"Penting kiranya bagi jemaah haji kita menghindari waktu kritis atau waktu terlarang bagi jemaah haji, dengan melihat keamanan, dengan melihat kondisi jemaah haji, dengan melihat posturnya apalagi jemaah haji kita lebih dari 60 persen dalam kondisi risti dan lansia," kata dia.
(Media Center Haji 2019)
