Tekanan Biaya Kesehatan Global Guncang Industri, Penguatan Risiko Jadi Prioritas

Arif Julianto/okezone, Jurnalis · Jum'at 28 November 2025 23:22 WIB
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat saat mempaparkan tentang kenaikan biaya kesehatan.
 
Laporan WHO 2024 mencatat 4,5 miliar orang masih tidak memiliki akses layanan kesehatan dasar dan 2 miliar mengalami tekanan finansial akibat biaya medis. Kenaikan biaya kesehatan ini turut menekan stabilitas industri asuransi dan reasuransi yang harus memperkuat pengelolaan risiko.
 
Industri reasuransi jiwa di Indonesia menghadapi tantangan tambahan berupa perubahan regulasi credit life, meningkatnya kompleksitas klaim kesehatan, serta kenaikan biaya layanan medis. Temuan experience study Indonesia Re menekankan perlunya kebijakan implementatif untuk menjaga kesehatan portofolio.
 
Menanggapi kondisi tersebut, Indonesia Re menggelar Indonesia Re Operation Seminar (IOS) 2025 bertema “Enhancing Industry Profitability Through Synergy Between Underwriting and Claims.” Acara yang berlangsung 17–18 November 2025 di Bogor ini mempertemukan para mitra industri untuk memperkuat sinergi underwriting, klaim, dan aktuaria.
 
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, menekankan pentingnya pemanfaatan data yang lebih cepat dan terukur agar experience study dapat diterjemahkan menjadi keputusan bisnis yang meningkatkan profitabilitas.
 
Diskusi seminar mencakup mitigasi risiko, analisis produk kesehatan individu, peningkatan loss ratio, serta transformasi fungsi klaim menjadi pilar strategis industri. Penguatan integrasi data dan predictive insight juga menjadi fokus utama.
 
Melalui IOS 2025, Indonesia Re menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan kapasitas industri asuransi jiwa dan membangun fondasi manajemen risiko yang lebih adaptif terhadap tantangan kesehatan global.

(Arif Julianto/okezone)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini