Sejarawan Publik Kresno Brahmantyo mengatakan saat wabah flu Spanyol, Pemerintah Hindia Belanda juga menerbitkan buku literasi berjudul Lelara Influenza (Penyakit Influenza), buku itu sangat populer, meski pada saat itu masyarakat belum banyak yang dapat membaca.
Dalam buku terbitan Balai Pustaka tersebut dijelaskan tentang bagaimana influenza menurut gejala dan penanganannya. Beberapa kalimatnya juga menekankan tentang imbauan agar manusia tidak bertindak ceroboh.
Dalam hal ini, pemahanan serta literasi masyarakat akan bahaya pandemi sangat penting dan diutamakan. Sebab, hal itu akan mempengaruhi adanya perubahan perilaku masyarakat sehingga upaya penanganan akan lebih mudah dilakukan.
(bnpb)