Sejumlah warga antre untuk mendapatkan air bersih di Bekasi, Jawa Barat. Kekeringan yang melanda masyarakat di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saat ini, sesungguhnya bukan sesuatu hal yang baru. Hampir setiap tahun berulang, bahkan saat musim kemarau normal seperti tahun 2017 ini. Apalagi terjadi saat kemarau panjang akibat pengaruh El Nino seperti tahun 1997, 2002 dan 2015 yang menyebabkan kekeringan meluas. Upaya jangka panjang juga dilakukan.?Perlu peningkatan dan perbaikan kualitas lingkungan, reboisasi dan penghijauan, pengelolaan DAS terpadu, pembangunan bendung dan waduk, revitalisasi embung dan saluran irigasi, konservasi tanah dan air. Sutopo Purwo Nugroho Dosen Pascasarjana Prodi Studi Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan air bersih di Bekasi, Jawa Barat. Kekeringan yang melanda masyarakat di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saat ini, sesungguhnya bukan sesuatu hal yang baru. Hampir setiap tahun berulang, bahkan saat musim kemarau normal seperti tahun 2017 ini. Apalagi terjadi saat kemarau panjang akibat pengaruh El Nino seperti tahun 1997, 2002 dan 2015 yang menyebabkan kekeringan meluas. Upaya jangka panjang juga dilakukan.?Perlu peningkatan dan perbaikan kualitas lingkungan, reboisasi dan penghijauan, pengelolaan DAS terpadu, pembangunan bendung dan waduk, revitalisasi embung dan saluran irigasi, konservasi tanah dan air. Sutopo Purwo Nugroho Dosen Pascasarjana Prodi Studi Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia
Kekeringan yang melanda masyarakat di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saat ini, sesungguhnya bukan sesuatu hal yang baru. Hampir setiap tahun berulang, bahkan saat musim kemarau normal seperti tahun 2017 ini. Apalagi terjadi saat kemarau panjang akibat pengaruh El Nino seperti tahun 1997, 2002 dan 2015 yang menyebabkan kekeringan meluas.Upaya jangka panjang juga dilakukan.?Perlu peningkatan dan perbaikan kualitas lingkungan, reboisasi dan penghijauan, pengelolaan DAS terpadu, pembangunan bendung dan waduk, revitalisasi embung dan saluran irigasi, konservasi tanah dan air. Sutopo Purwo Nugroho Dosen Pascasarjana Prodi Studi Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia
Kekeringan yang melanda masyarakat di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saat ini, sesungguhnya bukan sesuatu hal yang baru. Hampir setiap tahun berulang, bahkan saat musim kemarau normal seperti tahun 2017 ini. Apalagi terjadi saat kemarau panjang akibat pengaruh El Nino seperti tahun 1997, 2002 dan 2015 yang menyebabkan kekeringan meluas.Upaya jangka panjang juga dilakukan.?Perlu peningkatan dan perbaikan kualitas lingkungan, reboisasi dan penghijauan, pengelolaan DAS terpadu, pembangunan bendung dan waduk, revitalisasi embung dan saluran irigasi, konservasi tanah dan air. Sutopo Purwo Nugroho Dosen Pascasarjana Prodi Studi Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia
Kekeringan yang melanda masyarakat di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saat ini, sesungguhnya bukan sesuatu hal yang baru. Hampir setiap tahun berulang, bahkan saat musim kemarau normal seperti tahun 2017 ini. Apalagi terjadi saat kemarau panjang akibat pengaruh El Nino seperti tahun 1997, 2002 dan 2015 yang menyebabkan kekeringan meluas.Upaya jangka panjang juga dilakukan.?Perlu peningkatan dan perbaikan kualitas lingkungan, reboisasi dan penghijauan, pengelolaan DAS terpadu, pembangunan bendung dan waduk, revitalisasi embung dan saluran irigasi, konservasi tanah dan air. Sutopo Purwo Nugroho Dosen Pascasarjana Prodi Studi Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia
Sejumlah warga antre untuk mendapatkan air bersih di Bondowoso, Jawa Barat. Kekeringan yang melanda masyarakat di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saat ini, sesungguhnya bukan sesuatu hal yang baru. Hampir setiap tahun berulang, bahkan saat musim kemarau normal seperti tahun 2017 ini. Apalagi terjadi saat kemarau panjang akibat pengaruh El Nino seperti tahun 1997, 2002 dan 2015 yang menyebabkan kekeringan meluas.Upaya jangka panjang juga dilakukan.?Perlu peningkatan dan perbaikan kualitas lingkungan, reboisasi dan penghijauan, pengelolaan DAS terpadu, pembangunan bendung dan waduk, revitalisasi embung dan saluran irigasi, konservasi tanah dan air. Sutopo Purwo Nugroho Dosen Pascasarjana Prodi Studi Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia