Terdampak Pandemi, Pelaku Parekraf di Kota Tua Jakarta Dapat Pelatihan Fotografi Gratis

Heru Haryono, Jurnalis · Sabtu 13 November 2021 16:53 WIB

Kota Tua Jakarta sebagai warisan cagar budaya Indonesia meninggalkan bangunan fisik bersejarah yang menarik dikunjungi tidak hanya bagi wisatawan domestik namun juga wisatawan mancanegara. 

 

Jumlah kunjungan wisatawan ke kota tua berdasarkan Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2019 mencapai 5.777.291 pengunjung. Jumlah itu di luar kunjungan ke berbagai destinasi lain di kawasan kota tua antara lain Museum Wayang sebanyak 312.081 pengunjung, Museum Kerammik, 184.485 pengunjung, dan Museum Bahari 27.501 pengunjung.

 

Aktivitas pariwisata ini tentunya sangat berarti bagi para pelaku ekonomi di sekitar kawasan kota tua sebagai penopang kehidupan mereka. Namun sejak pandemi Covid-19 terjadi, pembatasan kegiatan masyarakat pun mulai dibatasi dan secara bersamaan, destinasi wisata turut ditutup untuk menekan penularan virus, termasuk Kota Tua Jakarta.

 

Hal ini secara langsung berdampak pada pendapatan masyarakat yang sangat bergantung pada kegiatan pariwisata di kawasan Kota Tua Jakarta. Beberapa cafe dan resto tutup sehingga pemutusan hubungan kerja tidak bisa dihindari. Penyedia jasa sewa sepeda onthel tidak beroperasi, pedagang makanan dan minuman, penjual aksesori, dan sejumlah cosplayer, tidak mendapatkan penghasilan selama hampir dua tahun lamanya.

 

Keberhasilan pemerintah mengendalikan virus Covid-19 membuahkan hasil. Kasus Covid-19 di DKI Jakarta khususnya, turun secara drastis dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun menjadi level 1. Situasi ini membawa kabar baik bagi pelaku ekonomi di kawasan Kota Tua Jakarta, meski harus melalui proses adaptasi kembali.

 

Seiring mulai dibukanya lokasi wisata di DKI Jakarta, perlu sebuah upaya untuk kembali menggerakan kegiatan pariwisata agar kembali berdenyut dan wisatawan kembali datang berkunjung. Salah satu upaya untuk membuka pintu itu yaitu melalui serangkaian promosi dan medium promosi yang paling efektif dan berbiaya murah saat ini yaitu melalui media sosial. Kegiatan promosi ini akan jauh terasa dampaknya secara eksponensial jika dilakukan oleh pelaku ekonomi itu sendiri. 

 

Untuk mencapai hal itu, para pelaku ekonomi kreatif di Kota Tua Jakarta perlu dukungan secara moril dari berbagai pihak. Salah satunya melalui peningkatan kompetensi atau keahlian dalam bidang visual, yaitu melalui pelatihan fotografi.

 

Sebagai bentuk dukungan secara nyata, Indonesia TIC, Mula Indonesia dan Lokaborasi berinisiatif menyelengarakan kegiatan pelatihan fotografi bagi pelaku ekonomi di Kota Tua Jakarta sehingga harapanya, mereka secara mandiri mampu mempromosikan destinasi wisata yang menjadi sumber pendapatan bagi mereka.

 

Kegiatan pelatihan fotografi ini bersifat intensif dan privat dengan proses seleksi berdasarkan minat dan berasal dari beragam latar belakang profesi. Peserta akan mendalami materi fotografi secara gratis tanpa dipungut biaya selama dua hari dan akan terus didampingi hingga mampu secara mandiri.

 

Materi yang dipelajari meliputi, teknik dasar fotografi menggunakan smart phone, teknik pencahayaan, foto produk, teknik editing dan setiap peserta akan dipandu cara mengemas foto dalam konten media sosial, menulis caption, tagar dan meningkatkan follower serta engagement.

(Heru Haryono)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini